A. Intrapersonal
a) Definisi
Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan
untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut
Nina (2011) menjelaskan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi
yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi,
memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh
Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi
intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang
itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara
kepada dirinya sendiri. Dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya
dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Selanjutnya Rakhmat
seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal
adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori,
dan berpikir. Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli
komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah
komunikasi pada diri sendiri atau dengan dirinya sendiri. Tipe komunikasi
intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar
(sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi
dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin memecahkan suatu masalah,
membuat keputusan, ataupun mencari sebab dan akibat, kita akan berinteraksi
dengan diri kita sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa yang dapat
kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. komunikasi seseorang dengan
dirinya sendiri (communication with the self). Tipe komunikasi intrapribadi
sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar (sengaja)
mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan
mengambil sikap atau keputusan.
b) Contoh Komunikasi
Intrapersonal
Ketika anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah toko,
Anda melihat ada banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian anda
berfikir untuk memutuskan rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda
ingin mencoba rasa baru atau membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan
diri sendiri, menunjukan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita.
Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan
makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
B. Interpersonal
a) Definisi
Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dengan orang
lain. Komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih. Tujuan komunikasi ini
biasanya adalah untuk sharing atau berbagi informasi, pendapat, gagasan,
mengajak, menawarkan sesuatu, dan lain lain. Dapat dilakukam baik secara
langsung (face to face) maupun dengan media. Komunikasi Interpersonal dapat
dibagi menjadi tiga tipe:
1. Assertive Communication
(Komunikasi Asertif).
2. Nonassertive
Communication (Komunikasi Nonasetif)
3. Aggressive Communication
(Komunikasi Agresif).
Ciri-ciri (karakterstik) komunikasi asertif adalah dengan
percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan
lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud
dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek
terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain.
Ciri-ciri komunikasi nonasertif adalah ketidakmampuan mengekspresikan
pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain
untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri;
orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah mengekspresikan diri dengan cara
mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan
dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal penting
dipahami. Hal ini terjadi karena komunikasi interpersonal :
· Dapat meningkatkan hubungan dari
tidak kenal (impersonal) menjadi hubungan yang bersifat pribadi atau
sebaliknya.
· Menyampaikan
emosi dan perasaan kita.
· Melatih diri komunikator maupun
komunikan menjadi pribadi yang peka, peduli dan empati pada pasangan
komunikasi, sehingga dari berorientasi pada diri sendiri (self oriented)
menjadi berorientasi kepada pihak lain.
Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan respon atau umpan
balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi.
Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan
orang lain. Misalnya ketika Anda mengirimkan pesan ke orang lain tetapi orang
tersebut tidak membalas pesan Anda.
2. Untuk melakukan antisipasi setelah
mengevaluasi respon atau umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita
lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
3. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial,
yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan
cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
b) Contoh
Contohnya seperti interaksi antar manusia dalam kehidupa
nyata, contoh pertama ketika Anda dan teman anda mendiskusikan suatu materi
kuliah yang sulit dimengerti, saling menyampaikan pendapat masing – masing
tentang materi tersebut. Contoh kedua adalah komunikasi yang terjadi dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas antara dosen dengan mahasiswanya. Contoh
ketiga ketika saya sedang memiliki suatu masalah, saya selalu berbicara
(mengobrol) dengan orang tua saya untuk mencari solusinya. Mengobrol merupakan
komunikasi interpersonal karena dilakukan antara satu orang dengan orang lain
yang memungkinkan adanya feedback secara langsung. Berkomunikasi juga bisa
dilakukan melalui dunia maya atau dengan menggunakan internet, seperti chatting
melalui akun sosial media Anda seperti melalui Gmail, Facebook, Skype, dan
media sosial lainnya.
C. Transpersonal
a) Definisi
Transpersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam domain
spiritual seseorang atau dapat dikatakan berlangsung didalam ketidaksadaran
kolektif yang mengandung unsur Tuhan. Tujuan komunikasi transpersonal yaitu
untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan
spiritualitas, aktualisasi diri dan lain lain.
b) Contoh
Contoh dari komunikasi transpersonal adalah berdoa,
beribadah, intropeksi diri dengan melihat kekurangan dalam diri kita dan
memperbaikinya, melakukan meditasi, refleksi diri, ritual keagamaan, atau cara
lainnya untuk berkomunikasi dengan “kekuatan yang lebih tinggi” Jadi,
kesimpulannya di dalam komunikasi transpersonal semua manusia dapat menentukan
tentang spritualnya masing-masing. Dimana semua manusia itu memiliki kebebasan
untuk memeluk agama yang diyakini-nya. Jadi, dalam komunikasi transpersonal
lebih cenderung bersifat vertical, yang berarti lebih mengutamakan hubungan
spritual terhadap Tuhan-nya. Tidak seperti komunikasi intrapersonal dan
interpersonal yang lebih cenderung bersifat horizontal, yang berarti lebih
mengutamakan hubungan antar manusia (bukan berarti dalam pengertian ini,
manusia tidak lantas melupakan potensi spiritualnya).
REFERENSI:
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/19683-komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal