Bab 12-13
Manusia dan
Kegelisahan
1. Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari
kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan
sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak
tecapai.
2. Sebab-Sebab
Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah
adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir,
gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu
disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya
beberapa hak orang sekaligus.
misalnya hak hidup, hak milik,
hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup,
dan mungkin hak nama baik.
3. Usaha-Usaha
Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama harus mulai dari diri kna sendiri,
yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan
sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk
digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan
yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). Yang kedua kita
bersedia menerima akibatnya dengan rasa
tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan
bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba
untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling
ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan nasib
kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih,
Maha penyayang dan Maha Pengampun.
4. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing.
dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang. sehingga kata
terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain. atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil
atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam
keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia
tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
5. Kesepian
Kesepian berasal
dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang
pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung
kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Bermacam-macam
penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian.
Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia
lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka
bergaul, dan sebagainya. la lebih senang
hidup sendiri.
Jadi kesepian itu
akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena
ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing.
terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
6. Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti
artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah
yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian
artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu
semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas
pikirannya kacau.
7. Usaha-Usaha
Mengatasi Ketidakpastian
Untuk dapat
menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita. Andai kata
penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal
ituterjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi
sendiri kepsikolog.
Bila penyebabnya itu
jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan denganorang yang
dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak
takut lagi.
BAB
14-15
Manusia
dan Harapan
1. Pengertian
Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian
akan bebuah kebaikan di waktu yang akan dating. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba
menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha
(Wikipedia).
Harapan berasal dari
kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan
berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
2. Apa Sebab Manusia
Mempunyai Harapan
Penyebab manusia
mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.
Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di
ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam
kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang
lain. Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang
sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada
ahli waris nya.
3. Pengertian Doa
DOA
(DU’A) adalah memohon atau meminta pertolongan
kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang
ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan
tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa.
Setidaknya berdoalah memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala
dosa-dosa, baik yang kita segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi
kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu
memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya
tidak terjerembab dalam jurang maksiat.
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
5. Kepercayaan dan
Usaha Untuk Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran
adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri
sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada did sendiri pada
hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada din sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjalcan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Percaya kepada orang
lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan
yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis
mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rrakyat.
Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang,
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu
disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia
perorangan tidak mempunyai hak, is hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).
4.
Kepercayaan Kepada
Tuhan
Kepercayaan kepada
Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan
dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi,
situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a.
meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b.
meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat
c.
meningkatkan kecintaan
kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d.
mengurangi nafsu
mengumpulkan harta yang berlebihan
e.
menekan perasaan
negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya