Bab 9
IPTEK serta Perkembangannya
Sejarah
Perkembangan IPTEK di Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia
berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan
Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diIndonesia pada masa penjajahan
dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada
persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang
diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan
alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari
negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan
cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia
mulai melakukan pergerakan untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi
terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia
benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada masa kolonial perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah kolonial lah yang menjadi penyebab
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan
dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan
terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Akibatnya
indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. secara
keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:
a. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang
mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b. Masyarakat Indonesia jarang
terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c. Pemerintah
Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d. Minimnya industrialisasi.
e. Kurangnya inovasi teknologi yang
berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri
Setelah merdeka
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat diIndonesia.
Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan
menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di
sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masayarakat Indonesia.
Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai
inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan
kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan
ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:
Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan,
pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan
kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan menujumasyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan
sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan
nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah
pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat
proses pembaharuan.
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Memperluas lapangan kerja.
Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa
serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada
PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut:
1.Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang
turut berperan dalam kegiatan manusia yangmenghasilkan barang dan jasa.
2. Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan
rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3. Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu
pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4. Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu
pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam,
Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5. Sektor Kelembagaan Iptek L : Yaitu iptek yang
diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif,
dan inovatif .
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama,
yaitu tahun 1945-1960, bangsa Indonesia mulai
mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantungan
pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi
untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik
kertas di blabak (Magelang), pabrik gelas,
dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekadeke-1
yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang
di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan
teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini
mengacu pada teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak
negatif.
Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1. Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2. Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna
untuk keperluan memasak, penerangan,dan tenaga gerak.
3. Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim
pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas
matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4. Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone,
handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat
mendapatkan informasi.
Pemenuhan Kebutuhan Primer dan Sekunder
Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya
Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus
terpenu, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam hidupnya. Contoh: sandang, pangan, papan, pekerjaan
Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang
pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: pendidikan ,
pariwisata, rekreasi
Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi
setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor,
komputer, handphone, tablet.
Kebutuhan menurut waktunya
Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang
pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi/kebutuhan yang harus segera
dipenuhi. Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan
Kebutuhan yang akan datang/masa depan
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang
pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh:
tabungan
Kebutuhan tidak terduga
Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara
tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi
kesehatan
Kebutuhan sepanjang waktu
Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang
memerlukan waktu/lama.
Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan
untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh: makanan,
pakaian, olahraga, dan istirahat
Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan
untuk pemenuhan jiwa atau rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena
tergantung pada pribadi seseorang yang membutuhkan. Contoh: beribadah,
rekreasi, kesenian, dan hiburan
Peranan IPTEK
terhadap bidang Sosial dan Budaya
1. Peranan IPTEK dalam Kehidupan
Manusia
Dalam kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas
dari ilmu alamiah dan ilmu terapannya berupa teknologi di berbagai bidang.
Memang, pada mulanya antara ilmu alamiah dan teknologi itu tidak selalu
mempunyai kaitan. Namun, dalam zaman modern ini, untuk membuat kapal, orang
harus menguasai ilmu murni, hukum Archimedes, konstruksi baja dan sebagainya,
agar kapal tidak tenggelam dan dapat mengarungi lautan.
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya
telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sebagian
orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia
mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral
dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK
secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi, apalagi
banyak kemudahan yang kita dapatkan.Namun, berbanding terbalik dengan realita
yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat
masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada
tersebut.
2. Peranan IPTEK dalam Bidang
Sosial
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi
dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik selain
untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasan.
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi,
maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut
dapat dilihat dari angka-angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau
perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sektor pertanian makin
menurun.
Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang
merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya
dibandingkan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau
karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional yang mempunyai nilai
status yang tinggi.
Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri
memproduksi barang secara massal juga meningkat. Tetapi sering kali juga
dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan atau pemalsusan
merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan
peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya
dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum.
Dampak Positif :
·
Meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah
meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan
semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi melecehkan bangsa-bangsa di Asia.
· Tekanan,
kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras.
·
keefektifan biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi
pembelajaran secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang
ke sekolah atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet kepada
anak muridnya.
·
Masyarakat tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi mengenai
berita, cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca berita melalui
media online, dan tidak mengeluarkan biaya.
Dampak Negatif :
·
Kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs
porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll sebagai
media porstitusi yang sudah jelas dapat merusak moral para generasi muda.
·
Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong-menolong yang menjadi ciri khas
masyarakat Indonesia.
· Manusia
menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita tidak
perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat
bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut.
Masyarakat memang banyak yang mengeluh
mengenai dampak negatif dari kemajuan teknologi. Namun kegiatannya tetap
dilakukan karena memikirkan lebih banyak untung daripada ruginya. Meskipun
dampak negatif tidak lebih banyak dari pada dampak positifnya, kita tetap harus
menghindarinya, karena dampak yang kecil juga dapat menimbulkan dampak lain
yang lebih besar.
3. Peranan IPTEK dalam Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan bagi
perilaku masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan,
keadilan, kemanusiaan, dll) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk
pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari warga
budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa
kehidupan.
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau
gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh
manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.
Jadi, bagaimana IPTEK mempengaruhi masyarakat dalam
kebudayaan, itu semua tergantung pada diri masyarakatnya sendiri. Masyarakat
harus selektif dan dapat bersifat kritis terhadap perkembangan IPTEK yang
semakin pesat. Hendaknya kita menggunakan teknologi tersebut seperlu dan
sepentingnya kita saja, jangan karena teknologi, semua menjadi terlupakan, baik
itu waktu, kewajiban beribadah, sosialisasi di masyarakat sekitar, dll.
Dampak Positif :
· Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam
suatu bidang, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain
sebagainya.
·
Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi
dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis
teknologi.
Dampak Negatif :
· Penyalahgunaan media teknologi
sebagai sarana pencarian yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Haltersebut dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan sumber daya
manusia yang bobrok dan tak berkualitas sedikitpun.
SUMBER :